DaiMinRyoHae LuPH Me ...

I want to share about Hey! Say! Jump and SS501 in here...
I Love Arioka Daiki, Yamada Ryosuke, Park Jung Min and Lee Dong Hae...
They are really cute...
Hehehe.... ^^
Just Enjoy!!
Sankyuu... ^^

Friday, September 3, 2010

Is It Our Fate? [FanFic_Chapter 1]

Is It Our Fate? [FanFic_Chapter 1]

created by: Airii Daichiiya RyuuRiika

Cast:

Yamada Ryosuke (Hey! Say! JUMP)

CHAPTER 1

September 25th

Aku Yamada Ryosuke. Aku hanya anak laki2 biasa yang saat ini duduk di bangku SMA. Aku tinggal dengan keluargaku. Tetapi, mereka lebih sering meninggalkan aku dan kakakku yang berbeda 3 tahun dariku. Orangtuaku terlalu sibuk untuk menetap di satu tempat yang sama dalam waktu yang lama. Jadi, suka atau tidak, kami harus rela ditinggal berdua dengan kakakku.

Ah ya, mungkin bagi kalian kakakku itu orang yang dewasa yang mampu menjaga adiknya seorang diri. Bukan... Dia bukan orang yang seperti itu. Kakakku cenderung ceroboh dalam melakukan sesuatu. Memang... dia selalu terlihat tegar di hadapanku. Tetapi pada dasarnya sifat dia itu ceroboh dan mudah sekali terharu.

Waktu itu, aku ingat dia pernah berkata, "Nee... Ryo... laki2 itu harus kuat... Jangan menangis ya... Kamu itu laki2 hebat..." yah... hal itu sangat membekas padaku. Aku selalu mencoba melindungi kakakku karena cuma aku anak laki2 di sini. Jadi aku harus tetap tegar demi kakakku yang menjadi penopang hidupku sejak kecil.

Tetapi, lihatlah sekarang. Saat ini, kakakku terbaring lemah, pucat, tidak sadarkan diri di hadapanku. Kenapa baru sekarang aku tahu hal ini? Bulan lalu, aku tidak sengaja melihatnya menangis di belakangku. Minggu lalu, aku sempat melihatnya berkali2 diam seperti memikirkan sesuatu. Lalu... kemarin... aku temukan dia terjatuh di dekat tangga. Tetapi aku tidak boleh menangis. Aku laki2 yang kuat. Aku tidak boleh terlihat lemah di hadapan kakakku. Selama ini, dia selalu tunjukkan itu padaku. Berusaha menjadi gadis tegar, padahal tetap saja ceroboh.

Hey... coba sekarang lihat. Apa yang bisa aku lakukan? Duduk berdiam diri di hadapannya, menatap dengan penuh rasa bersalah. Oh, Tuhan... Aku mohon lindungilah dia. Jangan ambil dia dari sisiku. Kakakku, dia adalah hidup... juga matiku...

----------------------------------------------------------------------------------------------------

"Nee... Ryo-chan... Bagimu apa yang paling penting?"

"Eh? Yang paling penting? Hm... Nee-chan ^^"

"Eh? Aku?"

"Hu-um! Nee-chan selalu temani Ryo makan, main, buat PR, tidur, banyak! ^^"

"Eh? ^^ tp Ryo salah..."

"Kenapa salah?"

"Ingat, di dunia ini, bukan cuma nee-chan yang ada untuk Ryo. Jangan pernah lupakan orang lain. Kita hidup bukan untuk diri sendiri, Ryo... Kita hidup untuk melengkapi hidup orang lain..."

"Eh?... Hm... Ryo bingung! 'gak ngerti!"

"Ah... 'gak ngerti ya? Suatu saat, Ryo akan paham. Saat Ryo terbang bebas ke tempat yang Ryo inginkan, di saat itulah Ryo akan masuk dalam hidup orang lain. Dan mungkin, saat itu juga Ryo temukan orang2 yang lebih mengerti Ryo dibanding nee-chan."

"Ryo mau bertemu banyak orang! ^^"

"Hu-um! Begitu baru anak pintar... ^^"

"Tapi, nee-chan..."

"Hm? Kenapa?"

"Cuma nee-chan yang paling mengerti Ryo! 'Gak ada yang lain!"

"^^"

Yah... Aku ingat hari itu. Terekam sangat jelas di otakku. Hari itu nee-chan hanya tersenyum padaku. Wajahnya... Sungguh sangat bersinar di mataku...

----------------------------------------------------------------------------------------------------

September 29th

Yah... belakangan ini aku sibuk mengingat semuanya. Kenangan bersama kakakku, kata2nya, ekspresinya, semuanya. Sungguh tergambar jelas di kepalaku. Ternyata benar. Sejak hari itu, hidupku perlahan berubah. Aku bertemu teman2ku, teman2 yang begitu mengenal diriku. Mereka betul2 paham apa yang aku rasakan saat ini. Sempat aku kira mereka tidak akan seperti itu padaku, tidak ada yang lebih hebat dari kakakku, tetapi ternyata aku salah. Mereka bahkan lebih hebat dariku. Aku banyak belajar banyak dari mereka. Mulai dari hal2 kecil, hal besar, bahkan hal konyol sekali pun. Dan hey... Ternyata itu semua berhasil membuatku lebih baik. Yah... Setidaknya aku tidak terpaku pada satu hal saja. Meskipun saat ini kakakku sedang terbaring lemah tidak sadarkan diri, aku harus tetap tegar demi kakakku, teman2ku, dan bahkan untuk diriku sendiri. Aku ingin terus bersama mereka. Terus tersenyum, tertawa, menangis, yang rasanya menjadi sangat indah bagiku. Nee... Nee-chan... Sebetulnya apa yang paling penting bagiku?

----------------------------------------------------------------------------------------------------

~to be continued~

No comments:

Post a Comment